Bukan Cinta

Salah satu teman gue pernah bertanya :

“Mon… kenapa sih lo gampang banget memutuskan hubungan dengan seseorang?”

Aduh, kok dia perhatiin gue sampe ke detail sekecil itu ya? Hihihi. Lha jadi lost focus?! 😛

Memutuskan hubungan ya masalah  melupakan seseorang yang ada di hubungan tersebut sih perkara lain. 😆

Saat itu karena masih belum tahu jawabannya sudah tentu gue cuma bisa senyum-senyum dan menjawab “Masa sih?! Gue kan setia nyet! Kalo orang kaya gue aja udah berani memutuskan hubungan, apalagi elo yang Scorpio? Udah lo gigit sampe isdet kali orangnya!” Kenapa malah jadi mengaitkan orang yang tanya dengan kondisi diri gue sendiri ya? Itulah hebatnya gue dalam mengubah topik pembicaraan! Hahahaha.

Setelah beberapa kejadian secara sepihak gue memutuskan hubungan baik itu yang melibatkan perasaan ataupun berteman tapi sayangnya udah melebihi kasih sayang terhadap pasangan sendiri (cenderung menganggap keluarga), gue pun akhirnya tahu apa jawaban dari pertanyaan yang pernah dilontarkan teman gue.

Kehidupan gue selalu bergantung dengan segala sesuatu yang bersifat kepastian sehingga orang-orang yang menurut gue dapat bisa memberikan kepastian (dilihat dari bagaimana perilakunya sesuai dengan apa yang ia bicarakan) adalah orang yang dapat membuat gue nyaman dan gue jatuh cinta sama kenyamanan (comfort zone). Sehingga bisa dipastikan ketika gue mulai membangun hubungan dengan seseorang selama ini bukan karena gue jatuh cinta atau memiliki rasa sayang di awal tapi lebih kepada gue nyaman bersama orang tersebut.

Kalau udah gak nyaman? CUT. DELETE. BYE. SAYONARA. Yes, semudah itu. I mean… tentu ada pertimbangan-pertimbangan tertentu tetapi kalau memang kondisinya sudah tidak membuat gue tidak nyaman, gue tidak akan pikir dua kali untuk segera pergi.

Lalu, Monce jatuh cintanya sama siapa dong?

Gue dan seluruh isi penjuru dunia yang ber zodiak Taurus sifat dasarnya adalah mencintai…. diri sendiri. Karena gue mencintai diri sendiri itu lah gue gak akan pernah merelakan diri gue untuk disakiti oleh orang lain. Ketika gue sudah merasakan sakit hati (anggaplah seperti itu) tentu saja situasi dan kondisi tidak mendukung lagi untuk dapat membuat gue merasa nyaman. YA MENURUT LO AJA BOOOOK HATI SAKIT BISA MEMBUAT NYAMAN?! Maka dari itu dengan sangat mudah gue akan memutuskan “Oke, sampe disini aja”.

Sayang? Cinta?

Buat apa merasakan cinta dan kasih sayang kalau kondisi dan situasinya tidak dapat membuat gue merasakan bahagia?

Untuk gue keadaan seperti itu gak make sense! Hihihi.

Jawaban ini pun juga menjawab kenapa gue gak pernah falling in love at the first sight. Hihihihi. YAIYALAH! Temenan biasa aja minimal kenal 3 bulan dulu apalagi menjalin hubungan? Observasi minimal 6 bulan dulu shaaaaay…. Kalo enam bulan itu bisa membuat gue selalu nyaman di dekatnya berarti boleh di prospek! Hahahaha.

Maka dari itu ketika gue masih memikirkan seseorang di masa lalu itu bukan berarti gue masih menyimpan perasaan tapi lebih kepada belum ada orang lain yang bisa mengantikan rasa nyaman yang pernah diberikan orang tersebut di masa lalu. *ditaboksegalapenjuruarah*

Lagipula menurut gue konsep move on itu gak pernah ada. Satu-satunya hal yang nyata itu life goes on. Masalahnya adalah orang tersebut mau ngegowes sepedanya sekarang atau nanti? Cepat atau lambat dia pasti akan ngegowes sepedanya kok kalau dia sudah sadar…. dia ketinggalan jauh dari teman-temannya! 😆 😆 😆

Monica Krisna

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Blog at WordPress.com.

Up ↑